siti rafi anggita sari 0901098_siti rafi anggita sari 0901098_siti rafi anggita sari 0901098

Minggu, 31 Oktober 2010

kepekaan cahaya

Kalau berbicara tentang fotografi tidak akan ada habisnya. Didalam fotografi sangat dibutuhkan sekali yang namanya cahaya, karena jika tidak adanya cahaya kita tidak dapat mengambil gambar yang kita inginkan Banyak sekali kita menemui pada foto yang kita hasilkan terlihat gelap (under exposure) atau terlalu terang (over bexposure). Mungkin saja disebabkan oleh pada saat kita memotret tidak memperhatikan kondisi yang ada pada lingkungan dan  cahaya pada sekitar obyek yang kita potret.  Sebenarnya memotret bisa disamakan dengan melukis. Misalnya kita umpamakan saja kuas sebagai kamera dan cat adalah cahaya agar foto yang kita hasilnya bagus dan memuaskan kita harus tau seberapa besar cahaya yang kita peruikan agar tidak berlebihan maupun kekurangan. Selain shutter, speed, dan aperture, kepekaan cahaya juga merupakan salah satu yang berkaitan dengan fotografi. Kepekaan cahaya atau yang sering dikenal dengan ISO (international Standard Organization) atau dahulu ASA (American Standard Asociation) istilah yang digunakan untuk menyatakan ukuran kepekaan film atau sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO, semakin kecil intensitas cahaya yang diperlukan untuk 'membakar' film. Pada kamera digital, gambar dihasilkan oleh formasi pixel yang menyala akibat tumbuan foton cahaya pada sensor. Untuk menyalakan pixel ini diperlukan cahaya cengan intensitas (jumlah foton) tertentu. Ketika angka ISO dinaikkan, kamera akan memberikan sejumlah energi pada sensor, sehingga pixel akan menyala oleh tumbukan foton dengan intensitas yang lebih rendah. Resiko dari peningkatan ISO adalah adanya pixel yang 'menyala' bukan oleh tumbukan foton cahaya, tetapi oleh energi listrik yang diberikan pada pixel tersebut atau oleh hamburan energi akibat tumbukan foton pada pixel di dekatnya. Inilah salah satu penyebab timbulnya noise pada ISO tinggi. Karena adanya hamburan energi ketika tumbukan foton ini, kamera poket yang bersensor kecil (berarti jarak antara pixel lebih rapat) lebih rentan noise daripada kamera DSLR yang bersensor besar (jarak antara pixel lebih renggang). Untuk pemotretan dengan kamera poket, sebaiknya menggunakan ISO 100 pada siang hari yang cerah, ISO 200 ketika cahaya redup, dan sebaiknya tidak lebih dari ISO 400 dalam kondisi kurang cahaya. Penggunaan ISO di atas 400 akan menyebabkan noise yang berlebihan.
Pada kamera DSLR, penggunaaan ISO tinggi dapat dimaksimalkan sesuai keadaan. ISO terendah dapat digunakan untuk pemotretan biasa diruang terbuka dengan cuaca cerah kisaran jam 07.30 hingga 16.30. Sementara itu, ISO 100 hingga 200 masih dapat digunakan di dalam rua yang diterangi oleh sinar matahari yang cukup kuat.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar